Sabtu, 26 Februari 2011

Tauhidullah

Sinopsis


Mentauhidkan Allah swt adalah inti akidah Islam. Konsep tauhid ini kita mengesakan Allah swt dari sisi Rububiyah, mulkiyah dan uluhiyah. Rububiyah, kita mengesakan Allah swt sebagai Pencipta yang telah menciptakan alam semesta dan segala sesuatunya, Allah ah yang memberikan rezeki dan Allah lah yang mengusai alam semesta. Pengesaan ini diaplikasikan dalam setiap gerak kerja sehari-hari.

Tauhid Mulkiyah memberikan pengertian kepada kita bahwa Allah saja yang kita jadikan sebagai Wali, Hakim dan Pemerintah. Dengan tauhid mulkiyah itu kita wajib menolak kepemimpinan, hukum, dan otoritas selain Allah dan menjadikan Allah saja sebagai Pemimpin, Pembuat Hukum, dan tujuan hidup.

Hasyiah
1. Rububiyatullah
Sifat rububiyah adalah sifat Pencipta, Pemilik dan Pengatur. Sifat ini diakui oleh semua manusia secara fitrahnya.

Dalil
QS. 1:2 الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
QS. 7:54 Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arasy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.

Sebagai Pencipta
Pencipta (Al-Kholiq) segala sesuatu adalah salah satu sifat Rabb.

Dalil.
QS.25:2 yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan (Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.

Pemberi Rezeki
Pemebri rezeki (Ar-Raziq) juga merupakan sifat Rububiyah Allah. Dengan sifat ini seorang muslim harus meyakini bahwa rezeki yang diberikan kepadanya merupakan ketentuannya. Dengan begitu hanya kepada Allah tempat kebergantungan kita secara mutlak bukan bergantung kepada makhluk.

Dalil.
QS.51:57-58 Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.

Pemilik
Allah swt Pencipta seluruh makhluk dan Dia juga yang memilikinya. Kita, manusia, adalah juga milik Allah swt.

Dalil.
QS. 2:284 Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu

Raja
Allah adalah raja atas segala makhluk. Sifat ini hanya mutlaka kepunyaan Allah swt. Kekuasaan Allah swt ini seharusnya menjadikan kita senantiasa tunduk patuh kepada perintah-Nya sekalipun bertentangan dengan tuntutan diri dan nafsu sendiri.

Dalil.
QS. 1:4 مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ Yang menguasai hari pembalasan.
QS. 114:2 مَلِكِ النَّاسِ Raja manusia.

2. Mulkiyatullah
Mentauhidkan Allah dalam Mulkiyahnya memberikan pengertian kita bahwa mengesakan Allah swt terhadap kepemilikan, pemrintaha, dan penguasaannya terhadapa alam ini. Hanya Allah yang berhak memimpin kita yang harus kita taati perintah-Nya. Hanya hukum yang diturunkan Allah saja yang harus kita pakai. Dan hanya perintah Allah yang menjadi jujungan kita.

Dalil.
QS.3:26 Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

2.1 Pemimpin (wali)
Wali atau pemimpin adalah sebagian dari sifat-sifat mulkiyatullah. Ia memberikan pengertian kepada kita bahwa Allah yang menguasai diri kita baik sebagai penolong, pelindung, dan pemelihara.

Dalil.
7:196 إِنَّ وَلِيِّيَ اللَّهُ الَّذِي نَزَّلَ الْكِتَابَ وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِينَ Sesungguhnya pelindungku ialah Allah yang telah menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) dan Dia melindungi orang-orang yang saleh.

2.2 Pembuat Hukum
Hakim atau pembuat hukum juga sebagian dari sifat mulkiyatullah. Ia harus diikuti oleh manusia dan kita harus tunduk hanya kepada hukum-hukum yang telah diturunkan oleh-Nya, sebab hanya Allah yang memiliki hak untuk membuat hukum.

Dalil.
QS. 12:40 Kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah) nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun tentang nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.

2.3 Pemerintah/Penguasa
Amir atau pemerintah/penguasa adalah sifat yang lain dari mulkiyatullah yang harus diketahui oleh setiap muslim. Allah menaiki arasy dan memerintah seluruh makhluk ciptaan-Nya dengan segala ketentuanNya. Dia yang menciptakan dan Dia juga yang berhak memerintahkan menurut apa yang dikehendakiNya.

Dalil.
QS. 7:54 Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arasy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.

3. Yang dituju (Ghoyah)
Apabila kita mengakui keesaan Allah swt dengan segala bentuk rububiyah dan mulkiyah-Nya, maka seluruh hidup kita tertumpu kepada kehendak dan tujuan kita diciptakan-Nya. Karena itu Allah swt saja tempat kita seluruhnya sejalan dengan makhluk-makhluk lainnya yang tunduk kepada kehendak Allah.

Dalil.
QS. 6:162 قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)".

4. Ilah yang diabdikan
Ini juga yang menjadikan atau membawa manusia tunduk patuh mengabdikan diri semata-mata kepada Allah swt.

Dalil.
QS. 114:3 Sembahan manusia.
QS. 109:1-6 Katakanlah: "Hai orang-orang yang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku".

Tidak ada komentar: