Alam Islami
29/1/2011 | 23 Shafar 1432 H
Oleh: Tim dakwatuna.com
dakwatuna.com – Sanaa, Demonstrasi di mana-mana. Di Yaman, ribuan orang berunjuk rasa di Sanaa, ibukota Yaman hari ini. Para demonstran menyerukan pengunduran diri Presiden Ali Abdullah Saleh yang telah berkuasa sejak tahun 1978.
“Cukup sudah berkuasa lebih dari 30 tahun,” seru para demonstran dalam aksi protes yang digelar oleh kelompok oposisi Common Forum. Aksi protes tersebut dilancarkan dari empat lokasi berbeda di Sanaa.
Dalam aksinya, massa juga menyebut-nyebut soal tergulingnya Presiden Tunisia Zine El Abidine Ben Ali setelah lebih dari 20 tahun berkuasa. “Katakan tidak untuk memperpanjang masa jabatan presiden”, “Tidak untuk pewarisan kepresidenan,” demikian teriakan para demonstran.
“Inilah waktu untuk perubahan” demikian bunyi salah satu spanduk yang dibawa demonstran seperti diberitakan kantor berita AFP, Kamis (27/1/2011).
Menurut aktivis Common Forum, maksud digelarnya aksi demo di empat lokasi terpisah adalah untuk memecah perhatian pasukan keamanan Yaman. Salah satu tempat yang dipilih sebagai lokasi demo adalah di luar Universitas Sanaa.
Sementara itu, partai berkuasa General People’s Congress pimpinan Presiden Saleh mengorganisir aksi demo tandingan. Aksi itu diramaikan oleh ribuan pendukung pemerintah.
“Katakan tidak untuk menggulingkan demokrasi dan konstitusi” demikian bunyi salah satu banner yang dibawa para demonstran pro-pemerintah.
Saleh yang telah menjadi presiden selama beberapa dekade, terpilih kembali pada September 2006 lalu untuk periode 7 tahun.
Saat ini sebuah draf amandemen konstitusi tengah digodok di parlemen meskipun menuai aksi protes dari oposisi. Jika draf tersebut disetujui, Saleh bisa berkuasa seumur hidup.
Menyusul revolusi di Tunisia, aksi demo marak di sejumlah negara termasuk Mesir. Ratusan ribu warga Mesir sudah tiga hari ini menggelar aksi protes antipemerintah. Para demonstran menuntut pengunduran diri Presiden Hosni Mubarak yang telah memimpin selama 30 tahun. Sejauh ini sudah empat orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam bentrokan antara polisi dan demonstran di Mesir. (detik/ita/nrl)
Kisah Sarbila Karlina Wati, 3 Kali Gagal Beasiswa KIP-K hingga Nyaris Putus
Kuliahร
-
Anak pertama dari dua bersaudara itu juga bercita-cita ingin melanjutkan S2
di Prodi Magister Manajemen dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada..
8 jam yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar