Minggu, 09 Januari 2011

Negeri-negeri Islam Yang Dirundung Duka

Penduduk Sudan bagian selatan akan melakukan referendum untuk memilih sikap mereka apakah tetap bersatu dibawah pemerintahan Sudan sekarang atau berpisah membentuk negara dan pemerintahan sendiri.

Berbagai pengamatan dan berita memperkirakan bahwa mayoritas akan memilih berpisah dari pemerintahan Sudan sekarang. Jika hal ini terjadi, maka Sudan akan semakin menambah daftar negeri-negeri Islam yang terbelah. Sekaligus juga menambah daftar negeri-negeri Islam yang kini sedang dirundung duka dengan berbagai problematikanya masing-masing.

Masalah Palestina, Irak, Afghanistan Pakistan belum juga menemukan titik terang. Kini beberapa Negara Islam di belahan Afrika sedang bergolak.

Di Tunisia terjadi demo besar-besaran yang disulut tindakan seorang pemuda bernama Muhammad Albu Azizi yang membakar dirinya pada Desember akhir tahun lalu sebagai protes kepada pemerintah akibat himpitan ekonomi yang dialaminya. Kejadian tersebut ternyata menimbulkan simpati luar biasa di tengah masyarakat Tunisia. Maka pada hari itu juga dilakuan demontrasi masyarakat kepada pemerintah menuntut perbaikan ekonomi dan kemudian menjalar ke seantero negeri. Hingga kini demontrasi tetap berlangsung dan nyaris merata di seluruh kota. Korban sudah mulai berjatuhan. Terakhir sudah empat jiwa melayang, dan ratusan luka-luka.

Entah terpengaruh oleh Negara tetangganya atau tidak, Aljazair pun hari-hari belakangan ini dilanda protes besar-besaran penduduknya di berbagai kota yang menuntut diturunkannya harag-harga kebutuhan pokok yang melambung di tengah kesulitan ekonomi yang mendera. Korban jiwa dan yang luka-luka pun mulai berjatuhan. Untuk meredam ketegangan, pemerintah Al-Jazair sejauh ini sudah mulai merespon tuntutan rakyatnya dengan menurunkan harga beberapa kebutuhan pokok.

Sementara Mesir yang kondisi ekonomi dan politiknya tidak lebih baik, kini justeru bertambah tegang pasca ledakan besar akibat bom bunuh diri pada malam tahun baru yang menimpa sebuah gereja di wilayah Iskandariah sehingga mengakibatkan dua puluh tiga orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Lagi-lagi aktifis Islam menjadi sasaran. Sudah berpuluh-puluh orang ditangkap. Bahkan kemarin seorang aktifis Islam dari kalangan Salafi bernama Sayid Bilal wafat setelah mendapat siksaan berat saat diperiksa dalam kasus ini. Di sisi lain, kejadian ini semakin membuat kalangan Kristen Kopti semakin berani mengajukan tuntutan-tuntutannya. Sedangkan negara-negara barat dan Vatikan ingin memanfaatkan kejadian ini untuk melakukan intervensi kehidupan beragama di Mesir, tentu saja untuk kebaikan para pemeluk Kristen koptik di sana.

Semoga menjadi pelajaran berharga bagi kaum muslimin dimana saja, agar kejadian tersebut tidak terulang di negeri-negeri lainnya. Sembari tak lupa kita selalu berdoa semoga problem tersebut dapat segera teratasi. Harapan itu masih ada.
Opini dari : Abdullah Haidir

Tidak ada komentar: