Senin, 13 Februari 2012

Risalah Pergerakan Pemuda Islam (6) Tujuan dan Sarana Amal Thullabi

Min Kutubil Ikhwan, Tsaqafah Islamiyah
9/2/2012 | 15 Rabbi al-Awwal 1433 H | 135 views
Oleh: Al-Ikhwan.net



(6) AKTIVITAS OLAH RAGA

Termasuk kegiatan yang penting dalam amal thullabi, karena:

o Disukai oleh para pemuda.

o Merupakan kesempatan untuk melihat bakat dan mengembangkannya,

o Merupakan kesempatan untuk bergembira, karena ketika hati mengalami kelelahan, ia dapat menjadi buta.

o Merupakan kesempatan untuk mengisi waktu dengan kegiatan yang bermanfaat.

o Menambah kepercayaan diri, dan jiwa bersaing secara sehat.

Sedangkan sasaran umum aktivitas olahraga adalah:

1. Pembentukan dan penguatan fisik.

2. Mengembangkan akhlak dan sifat-sifat terpuji pada diri anggota klub olahraga.

3. Menambah erat ikatan di antara mahasiswa dari berbagai lembaga pendidikan atau universitas.

4. Mewujudkan semangat berprestasi dan berkompetisi yang jauh dari ta’ashub fanatisme.

5. Menambah erat ikatan antara mahasiswa dengan para dosen.

Bidang Kegiatannya:

o Mengkoordinasikan cabang-cabang olahraga seperti sepakbola, volly, tenis, tenis meja, basket, dan lain-lain di setiap universitas,

o Mengkordinasikan secara berkala pertandingan antar fakultas dalam satu universitas,

o Mengkordinasikan pertandingan antar universitas,

o Membentuk regu atau tim yang mewakili setiap universitas,

o Mengkordinasikan pertandingan tahunan pada cabang-cabang olahraga yang diikuti oleh berbagai universitas,

o Melaksanakan pertandingan persahabatan antara mahasiswa dengan dosen.

o Menggunakan waktu libur panjang untuk melatih para mahasiswa pada cabang olah raga yang berbeda,

o Mengikuti pertandingan berskala internasional untuk menegaskan kesatuan amal thullabi.

Penyelenggaraan Aktivitas Olah Raga

1. Mengumumkan waktu dan j adual pertandingan sehingga dapat diikuti oleh banyak peserta.

2. Membina hubungan dan kordinasi antara persatuan cabang-cabang olah raga baik tingkat daerah maupun nasional untuk berperan di dalamnya.

3. Membina hubungan dengan klub-klub olah raga guna meraih bantuan moril atau materi; memantau dan membina bakat olah raga setiap cabang..

4. Memperhatikan akhlak secara umum dan sportivitas serta menumbuhkannya dalam jiwa mahasiswa, misalnya: persaingan yang sehat, pengendalian diri, persaudaraan, dan menjauhi kekerasan.

5. Mengadakan upacara penutupan untuk memberikan penghargaan berupa piala, medali, atau hadiah kepada para pemenang.

6. Melakukan evaluasi terus-menerus untuk setiap aktivitas olah raga.

(7) PAMERAN ( WorkShop)

Pameran merupakan sarana informasi, pendidikan, dan kebudayaan yang penting bagi amal thullabi. Karena, ia turut andil dalam menyebarluaskan wawasan dan informasi tentang beragam problematika sekaligus interaksi terhadapnya. Oleh karena itu, para penanggung jawab amal thullabi harus menyelenggarakannya beberapa kali sedap tahun yang meliputi pameran seluruh kegiatan amal thullabi dan memenuhi kebutuhan mahasiswa.

Jenis-jenis Pameran

Pembagian jenis pameran dapat dilakukan menurut materi yang dipamerkan.

1. Pameran Buku dan sejenisnya, baik pameran berbagai jenis buku dari penerbit yang berbeda, atau pameran buku-buku tertentu seperti: kedokteran, ilmiah populer, atau buku-buku Islam dan lain-lain.

2. Pameran Kaset atau Video, termasuk di dalamnya perangkat-perangkat komputer (CD, dll). Saat ini dunia rekaman telah memiliki jenis-jenis alat rekam yang berbeda-beda yang memenuhi kebutuhan manusia, hingga sambutan masyarakat terhadapnya melebihi buku-buku. Oleh karena itu para aktivis amal thullabi harus memperhatikan jenis pameran ini.

3. Pameran Poster/Gambar/Fotografi, baik pameran yang bertema khusus seperti: kebudayaan, sosial, dan seni. Atau, beragam pameran dengan tema berbeda, atau tema yang sama. Di antara tema khusus misalnya kejadiankejadian di seputar mahasiswa, tuntutan mahasiswa, atau peringatan hari-hari besar nasional/Islam. Yang harus diperhatikan adalah pameran harus menunjukkan berbagai pendapat yang ada tentang tema tersebut.

4. Pameran Alat-alat atau Mesin: baik alat-alat umum yang dikenal orang atau peralatan khusus seperti alat-alat kedokteran, teknik, dan lain-lain.

5. Pameran Produksi. Di dalamnya dipamerkan kerajinan tangan para mahasiswa atau karya seni, dll.

6. Pameran Umum yang mencakup pameran-pameran sebelumnya dan manfaatnya pun lebih banyak sehingga diminati oleh banyak kalangan/mahasiswa karena mereka dapat memperoleh apa yang mereka butuhkan.

7. Pameran Khusus: tentang masalah tertentu yang ingin diungkap kepada masyarakat umum atau kampus, misalnya: Al-Quds, Palestina, Hari Mahasiswa Sedunia, Kemerdekaan, HAM, dll).

Pengelolaan Pameran

1. Memilih tema yang penting bagi mahasiswa, masyarakat, dan ummat.

2. Publikasi yang cukup dan menyambut berbagai keterlibatan mahasiswa seperti: makalah, puisi, prosa, cerpen, foto, dll.

3. Membentuk seksi khusus untuk menyeleksi materi yang akan dipamerkan agar sesuai dengan tema.

4. Diupayakan agar terdapat pemutaran video yang khusus menampilkan tema pameran.

Saran untuk Pameran

1. Amal thullabi harus berusaha menyelenggarakan pameran sedap tahun yang mencakup berbagai kepentingan serta bervariasi sesuai kebutuhan. Harus dipilih waktu dan tempat yang sesuai, diikuti oleh perusahaan, penerbit, rumah-rumah produksi yang telah banyak menghasilkan produk yang baik dan sesuai dengan tema pameran.

2. Harus menggunakan pameran. sebagai sarana dialog, diskusi atau tukar pikiran, sebagaimana pameran adalah kesempatan yang baik untuk mengenal lebih dekat kecenderungan para mahasiswa untuk kemudian direkrut ke dalam shaff amal thullabi.

3. Pameran dapat memasukkan acara seminar, ceramah atau diskusi tentang tema yang diangkat.

4. Harus diperhatikan publikasi yang memadai dan jelas tentang waktu, tempat, dan tema pameran, serta melihat waktu senggang para mahasiswa yang akan mengunjungi pameran.

5. Harus diperhatikan tampilan yang baik terutama pada pameran gambar atau fotografi dan tidak terlalu banyak menggunakan tulisan, tetapi harus diperbanyak gambar karikatur, dan lainnya. Jika terdapat karya seni pahat, poster, atau lukisan di berbagai media, maka harus ditata serapi mungkin.

6. Mengundang tokoh-tokoh, dosen, dan pejabat universitas atau negara agar lebih mengoptimalkan fungsi pameran.

7. Sebaiknya pameran diselenggarakan di tempat umum dalam universitas,tidak diruangan atau tempat yang jauh dari jangkauan mahasiswa.

8. Pameran harus dievaluasi baik dari sisi kehadiran pengunjung atau kerja panitia dalam menyiapkan dan menyelenggarakannya, kemudian membuat laporannya.

(8) MUSABAQOH (PERLOMBAAN)

Musabaqoh dapat menarik minat mahasiswa untuk mengikutinya, mengembangkan bakat mereka, meningkatkan semangat berlomba-lomba di antara mereka. Oleh karena itu, amal thullabi harus mengatur dan menyelenggarakan berbagai musabaqoh setiap tahun, memperkaya jenis-jenisnya sehingga dapat memenuhi minat para mahasiswa.

Urgensi Musabaqoh dalam Amal Thullabi

Memperbesar semangat berkompetisi dalam kebaikan.
Mengembangkan bakat dan kemampuan serta memunculkan orang-orang yang berprestasi diberbagai bidang.
Musabaqoh sangat disukai oleh mahasiswa karena mereka dapat mengambil banyak manfaat.
Salah satu sarana untuk menghidupkan dan menyemarakkan momen-momen tertentu.
Menambah keakraban antara qiyadah amal thullabi dengan kelompok-kelompok mahasiswa.

Jenis-jenis Musabaqoh Mahasiswa

A. Musabaqoh Tsaqofiyyah:

1. Perlombaan membaca atau menulis puisi.

2. Cerpen.

3. Menulis makalah dan berita.

4. Musabaqoh Hifzdil Quran dan musabaqoh Diniyah.

5. Cerdas cermat pengetahuan umum.

6. Perlombaan karya tulis dan penelitian ilmiyah.

Dalam musabaqoh tsaqofiyyah ini harus diperhatikan hal-hal berikut:

• Tema harus menyangkut nilai-nilai dan kaidah-kaidah keislaman yang baku.

• Harus menambah wawasan ilmiah dan tsaqofah mahasiswa.

■ Peserta harus mencari sumber dan merujuk kepada referensi ilmiah.

• Melibatkan pakar (penulis, wartawan, dosen) dalam menilai karyapeserta.

• Menggunakan momentum atau hari-hari besar tertentu untuk menentukan tema musabaqoh.

• Mengumumkan para pemenang dan waktu penyerahan hadiah, di Musabaqoh olah raga di semua cabang terutama sepak bola, bola basket, tenis, bela diri dan lain-lain.

B. Musabaqoh bidang kesenian:

Menggambar dengan berbagai jenisnya.

• Drama dan teknik-teknik drama.

• Memahat, dan lain-lain.

C. Musabaqoh ilmiah tentang tema-tema khusus yang diselenggarakan di tingkat fakultas atau di tiap angkatan baik berbentuk lisan atau tulisan.

o Musabaqoh yang beragam yang diadakan untuk menghidupkan momen-momen tertentu di kalangan mahasiswa atau masyarakat (masalah sosial) atau berkaitan dengan peristiwa politik tertentu. .

(9). PENERBITAN MAHASISWA

Penerbitan adalah salah satu sarana penting dan efektif dalam amal thullabi, karena dapat diterima oleh mahasiswa, memberi konsumsi akal dan menghidupkan jiwa mereka, menambah tsaqofah dan meningkatkan kemampuan mereka. Oleh karena itu, para aktivis amal thullabi harus memberi perhatian terhadap penerbitan ini, dan memperbanyak jenisnya sehingga dapat memenuhi harapan dan kebutuhan pembacanya.

Keistimewaan Penerbitan Mahasiswa

1. Sarana yang cepat untuk menyampaikan informasi dan problematika.

2. Penyebarannya cukup luas di kalangan mahasiswa.

3. Lewat penerbitan ini dapat ditransfer berbagai ide dan pengalaman di bidang amal thullabi dari generasi ke generasi.

4. Merupakan lahan subur untuk menggali dan mengembangkan potensi di bidang jurnalistik, sastra, puisi, dan lain-lain.

Jenis-jenis Penerbitan Mahasiswa

Penerbitan mahasiswa dapat dibagi menjadi dua:

1. Penerbitan berkala.

Adalah penerbitan yang dikeluarkan secara teratur oleh gerakan kemahasiswaan atau oleh salah satu lembaganya seperti: kesatuan mahasiswa, ikatan mahasiswa, keluarga mahasiswa, ikatan ilmiah, dan lain-lain. Di dalamnya diangkat suatu permasalahan atau pemikiran ke tengah mahasiswa, ditampilkan pendapat-pendapat mereka, dan diuraikan solusi permasalahan. Hal ini dapat mengembangkan tsaqofah para mahasiswa.

Harus diupayakan agar penerbitan berkala menjadi sarana pertemuan pemikiran mahasiswa, untuk itu penerbitan ini harus:

• Mengungkapkan dengan jujur dan objektif suara mahasiswa dan tuntutan mereka.

• Melibatkan mahasiswa dalam tim redaksi dan peluncurannya.

• Memuat berbagai kolom, seperti : wawancara, karikatur, makalah, tanggapan mahasiswa, dan lain-lain.

2. Penerbitan non berkala.

Dapat berbentuk penerbitan yang beragam atau yang terbit khusus karena momentum tertentu, seperti : hari pelajar/mahasiswa sedunia, peristiwa penting di dunia mahasiswa, problematika khusus kemahasiswaan, momentum kenegaraan, dan lain-lain. Di dalamnya dikupas peranan mahasiswa dalam momentum-momentum tersebut. Oleh karena itu harus diperhatikan hal-hal berikut:

Memperhatikan masalah yang urgen, diniyyah atau wathoniyyah.
Diterbitkan pada saat yang tepat dengan momentumnya: hari mahasiswa, hari Al-Quds, hari besar nasional, hari kemerdekaan, dll.
Membahas permasalahan dari berbagai sudut pandang yang berbeda dengan jujur dan objektif.
Diterbitkan dalam bentuk buku kecil sehingga tidak membosankan untuk dibaca dan menggunakan kalimat-kalimat yang jelas.

Contoh-contoh Penerbitan Mahasiswa

Koran dan Majalah mahasiswa.
Buku kecil atau buku-buku berseri atau tidak berseri
Penerbitan yang dilakukan karena kejadian/momentum tertentu, atau
silsilah/jurnal fikriyyah dan tsaqofiyyah.
Bisa dalam bentuk kaset, video, CD atau disket.
Tulisan di internet.

(10) PELAYANAN UMUM (AMAL KHIDAMI)

Pelayanan umum ialah kegiatan yang dilakukan oleh amal thullabi dalam bentuk pelayanan di dalam atau di luar lingkungan mahasiswa.

Tujuan Pelayanan Umum

1. Memberikan bantuan riil yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

2. Mengarahkan kemampuan mahasiswa untuk merealisasikan tujuan/halhal yang nyata.

3. Melibatkan mahasiswa dalam problematika mereka dan problematika masyarakat.

4. Memberikan bukti nyata tentang kemampuan aktivis mahasiswa dalam mewujudkan tujuan kegiatannya.

5. Melatih mahasiswa dalam mengelola dan melaksanakan kegiatan amal khidami.

6. Melakukan koordinasi antara amal thullabi dengan instansi-instansi pemerintah.

Jenis-jenisnya

Pelayanan Umum di lingkungan mahasiswa:

1. Kegiatan menanam pohon atau penghijauan

2. Melakukan kebersihan dan pemeliharaan keindahan kampus.

3. Membantu memperbaiki kampus, misalnya mengecat, … dll

Pelayanan di luar lingkungan mahasiswa :

1. Mengatur lalu lintas

2. Penyuluhan kesehatan tentang bahaya merokok, gizi,dll.

3. Donor darah.

4. Melakukan kerja bakd.

Persiapan Pelayanan Umum

1. Menentukan dan menjadwalkan aktivitas pelayanan dalam setahun pada hari-hari libur dan di luar hari-hari ujian.

2. Menentukan aktivitas pelayanan yang sangat dibutuhkan oleh kampus atau masyarakat.

3. Melakukan koordinasi dengan universitas’ agar melibatkan sebanyak mungkin mahasiswa dan dosen dalam aktivitas pelayanan.

4. Melakukan koordinasi dengan lembaga-lembaga lain yang terkait untuk meminta bantuan dana.

5. Waktu publikasi yang cukup dan penyadaran mahasiwa tentang pentingnya keterlibatan mereka.

6. Memperhatikan norma-norma umum dalam bekerja :

Bekerja sama dengan orang lain.
Membantu masyarakat umum.
Memperkuat hubungan antara mahasiswa dengan dosen, kampus dengan masyarakat.

7. Memakai seragam khusus dalam bekerja yang menunjukan syi’ar Khidmah Amal Thullabi.

8. Memberikan sertifikat/ penghargaan bagi mereka yang besar kontribusinya dalam pelayanan.

9. Berupaya melibatkan lembaga-lembaga kemasyarakatan di luar kampus dan melakukan koordinasi dengan mereka.

10. Evaluasi kegiatan dengan memperhatikan kelebihan dan kelemahannya.

(11) DRAMA/TEATER

Drama ialah seni yang mampu menghibur jiwa dan mendatangkan rasa bahagia sekaligus mentransfer pemikiran (ide) kepada penonton. Amal thullabi harus memperhatikan sarana ini, karena ia disukai oleh mahasiswa sekaligus dapat merealisasikan tujuan-tujuannya.

Keistimewaan Drama dalam Amal Thullabi

1. Diminati oleh hampir semua mahasiswa.

2. Sarana hiburan sekaligus sarana penyebaran tsaqofah dan pemikiran.

3. Sarana untuk mengungkapkan suara mahasiswa.

4. Sarana pemunculan dan pengembangan bakat seni diantaranya : memerankan tokoh, memproduksi, menulis skenario, dan menyutradarai drama.

Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam drama

Aktivis amal thullabi harus banyak memperhatakan seni drama dengan memberi kesempatan untuk mengembangkannya. Untuk itu mereka harus memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Dukungan yang besar kepada mahasiswa untuk membentuk kelompok-kelompok teater dan memberikan bantuan untuk itu.

2. Memberikan kepada mereka naskah-naskah drama yang terarah untuk dipentaskan.

3. Mengadakan festival drama dan memberikan piala/medali kepada pemenang.

4. Melakukan hubungan dengan para penulis naskah dan sutradara di luar lingkungan kampus dan meminta mereka untuk membantu dan memberikan masukan.

5. Memanfaatkan momen-momen tertentu untuk mementaskan drama seperti:

Mukhoyyam
Muktamar
Pameran

6. Memperhatikan dengan baik adab-adab pementasan :

Menjauhi pornografi dan kata-kata kasar
Menyediakan naskah-naskah yang berkualitas dan unik dengan tetap
memantau isinya sehingga pementasannya bersih dari hal-hal negatif.

(12) PENGERAHAN MASSA DAN DEMONSTRASI

Pengerahan massa adalah sarana penting untuk membangun opini publik dalam masalah tertentu dan termasuk tolak ukur keberhasilan amal jamahiri baik di dunia mahasiswa maupun non mahasiswa, meskipun pengerahan massa dan demonstrasi mahasiswa lebih mudah dilakukan karena mereka berkumpul di kampus setiap hari.

Untuk mengerahkan massa, harus diperhatikan hal-hal berikut:

Persiapan

1. Memilih issue/masalah

Demonstrasi tidak boleh dilakukan kecuali menyangkut permasalahan krusial yang berkaitan erat dengan opini publik, misalnya: menentang penjajahan, kediktatoran dan kezaliman, kerusakan, penindasan politik, kebijakan yang memasung mahasiswa, atau memperjuangkan kebebasan amal thullabi, dll.

2. Sosialisasi masalah.

Sosialisasi dimaksudkan untuk menyadarkan mahasiswa tentang permasalahan, khususnya jika terjadi kemacetan dan kerancuan informasi di dalam atau di luar kampus. Sosialisasi dapat dilakukan melalui penerbitan mahasiswa, majalah dinding dan orasi terbuka, dengan membangkitkan semangat mahasiswa untuk bergerak.

Manajemen Aksi

Dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

1. Merasa yakin dengan dukungan penuh mahasiswa terhadap masalah melalui pemantauan sebelumnya terhadap indikator di lapangan.

2. Mengupayakan izin resmi dari instansi terkait, bila perlu melibatkan mereka, seperti pihak universitas. Hal ini akan lebih melegalisasi aksi.

3. Menentukan waktu aksi yang tidak bertabrakan dengan waktu ujian mahasiswa, jika perlu melakukan koordinasi dengan dosen dan universitas agar perkuliahan dihentikan sementara.

4. Publikasikan terus-menerus waktu aksi dan tingkatkan intensitasnya menjelang aksi sehingga mampu memompa semangat mahasiswa.

5. Membuat yel-yel aksi.

6. Berkoordinasi dengan kekuatan-kekuatan mahasiswa yang lain sehingga issu semakin tajam dan makin terfokus.

7. Acara-acara dalam aksi dan follow up-nya :

Orasi dari berbagai lembaga kemahasiswaan.
Nasyid penggugah semangat.
Pernyatan sikap dan tuntutan aksi yang mencerminkan suara publik dan paling aktual.
Membentuk panitia/seksi yang bertugas memantau apakah tuntutan aksi direalisasikan atau tidak oleh instansi terkait.
Terus memantau perkembangan masalah dan menyebarluaskannya lewat media.

8. Membentuk satgas dengan tanda khusus untuk menjaga keamanan dan mengantisipasi keadaan yang tak terduga.

9. Menjauhi kekerasan dan mengontrol peserta aksi agar tidak terpancing.

10. Membatasi issue/masalah agar jangan sampai melebar dan menyentuh masalah lain, seperti menghina pemerintah atau pejabat yang tidak ada kaitannya dengan inti masalah.

11. Pengerahan massa/demonstrasi hanya dilakukan saat dibutuhkan, karena intensitasnya yang terlalu sering mengakibatkan kejenuhan dan kelelahan fisik dan mental mahasiswa dan melemahnya greget aksi itu sendiri.

Tidak ada komentar: