Rabu, 18 Januari 2012

Jiwa-Jiwa Penantian

oleh : Rly#AsoeSrg

Rindu, cinta, kasih sayang…..begitu nyata tak tertampikkan
Hasrat menggelora tuk selekasnya menggapai waktu impian
Darah mengalir demikian cepat, jantung berdetak mengguncang dada
Namun yang jelas impian itu ada dua kemungkinan
Terwujud atau tidak terwujud
Hanya satu solusi ..kesabaran yang kian teruji benar

Tatapan matanya tajam memandangi seantero medan jihad
Tak satupun celah dan lokasi yang luput dari ketajaman matanya
Titik demi titik menjadi sesuatu yang penting
Seakan mencoba mencari-cari letak posisi mana yang cocok untuk jasad semunya berlabuh dan ruhnya naik menjumpai sang Pencipta

Rindu, cinta, kasih sayang…..begitu nyata tak tertampikkan
Hasrat menggelora tuk selekasnya menggapai waktu impian
Darah mengalir demikian cepat, jantung berdetak mengguncang dada
Namun yang jelas impian itu ada dua kemungkinan
Terwujud atau tidak terwujud
Hanya satu solusi ..kesabaran yang kian teruji benar


Kapankah gerangan tabuh peperangan kan berbunyi..???
Jiwa ini tlah berontak untuk segera melaju tempat tujuan
Sampai berapa menit atau detik lagi-kah ??? masih lamakah ???
Detik-detik itu menjadi sesuatu yang sangat berharga bagi sang jiwa penantian
Karena ia menyadari semangat ini akan mudah luntur dan melemah
Jika tidak dimuntahkan sesegera mungkin !!!

Rindu, cinta, kasih sayang…..begitu nyata tak tertampikkan
Hasrat menggelora tuk selekasnya menggapai waktu impian
Darah mengalir demikian cepat, jantung berdetak mengguncang dada
Namun yang jelas impian itu ada dua kemungkinan
Terwujud atau tidak terwujud
Hanya satu solusi ..kesabaran yang kian teruji benar

Allahhhhhhhhhu Akbar.......................!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Serentak suara takbir menggema menyatu dengan suara alam yang tunduk dengan takbir membesarkan kalimat Rabbun Ghaffar
Mampu menggentarkan dan menciutkan ruh-ruh kerdil yang kufur pada-Nya
Janji-janji surga begitu terpampang indah dalam benaknya
Tak peduli kuantitas musuh yang demikian besar dan fasilitas tempur yang lengkap
Yang dipatri dibenaknya saat itu adalah bagaimana ia bisa selekasnya syahid dan ia mendapatkan apa yang dinanti dan dirindukannya yaitu surga

Rindu, cinta, kasih sayang…..begitu nyata tak tertampikkan
Hasrat menggelora tuk selekasnya menggapai waktu impian
Darah mengalir demikian cepat, jantung berdetak mengguncang dada
Namun yang jelas impian itu ada dua kemungkinan
Terwujud atau tidak terwujud
Hanya satu solusi ..kesabaran yang kian teruji benar


Kilatan cahaya pedang berseleweran dihadapan
Bagaikan hiasan sapuan cahaya yang menaklukan
Dengan gagah berani Sang jiwa penantian merangsek kedepan dan kedepan
Seakan tak peduli terpaan angin pukulan dan puluhan sayatan pedang menggoreskan tubuh
Ia heran kemana musuh-musuh yang katanya kuat dan pemberani ?? dan iapun berteriak menyerukan sahabat-sahabatnya untuk tetap melaju kedepan

Rindu, cinta, kasih sayang…..begitu nyata tak tertampikkan
Hasrat menggelora tuk selekasnya menggapai waktu impian
Darah mengalir demikian cepat, jantung berdetak mengguncang dada
Namun yang jelas impian itu ada dua kemungkinan
Terwujud atau tidak terwujud
Hanya satu solusi ..kesabaran yang kian teruji benar


Semakin penasaran sang jiwa penantian, ia bertanya dalam hati, kemana& kapan gerangan mata pedang menusuk dirinya, menerbangkan ruhnya ke surgawi ? Masih lamakah ?
Semakin berani ia pun merangsek kedepan, mata melirik kesekitarnya mencari musuh yang bisa menghantarkannya menuju kesyahidan
Tak ayal musuhpun keheranan dan kagum menyaksikan heroisme sang jiwa penantian tersebut
”Luar biasa !!! Mereka begitu mencintai kematian, seperti kita mencintai kehidupan !!!

Rindu, cinta, kasih sayang…..begitu nyata tak tertampikkan
Hasrat menggelora tuk selekasnya menggapai waktu impian
Darah mengalir demikian cepat, jantung berdetak mengguncang dada
Namun yang jelas impian itu ada dua kemungkinan
Terwujud atau tidak terwujud
Hanya satu solusi ..kesabaran yang kian teruji benar


Laa ilaahaillah........Allahhhhh...hh...hh...h.hh.hhu Akbar
Teriakan tauhid pun menggema ke angkasa, mempersaksikan kepada seluruh makhluk bahwa Allah lah yang patut disembah dan di Agungkan...
Seiring dengan teriakan itu sebuah pedang mengayun cepat diantara puluhan ayunan dan kilatan cahaya pedang menari disekitar tubuhnya, menghujam lehernya
Kalimat Akbar dipenghujung lisannya cukup menjadi saksi dan bukti kesyahidannya


Rindu, cinta, kasih sayang…..begitu nyata tak tertampikkan
Hasrat menggelora tuk selekasnya menggapai waktu impian
Darah mengalir demikian cepat, jantung berdetak mengguncang dada
Namun yang jelas impian itu ada dua kemungkinan
Terwujud atau tidak terwujud
Dan kesabarannya pun tlah mendapatkan gelar kehormatan
Yaitu mati kesyahidan di jalan-Nya

Tidak ada komentar: