Rabu, 14 Desember 2011

Jiwa Hening 4 ; Refleksi kelalaian diri


Pukul 06.00 pagi :
Oaaaaaaaah, menguaplah mulut si jiwa “hening” dengan selebar mulutnya. Seiring setelah nguapannya selesai, matanya-pun terbuka sedikit demi sedikit. Terasa melekat kelopak matanya, dikarenakan cairan yang keluar dari matanya ketika tidur, yang menjadi keras dan merekat pelopak matanya. Digosok-gosok matanya dengan kedua telapak tangannya yang pasti tidak bersih.Wahhh…. masih gelap, celoteh jiwa “hening” di dalam hati. Padahal memang ia tidur tidak menghidupkan lampu, pasti gelap. Lalu dengan ruh yang masih belum normal antara tidur dan bangun ia berupaya bangkit dan meraih jam weker disamping tempat tidurnya. Sambil terkejut ia berucap “ Astaqfirullah, sudah jam 6 dan pasti dimesjid/mushalla jamaah sudah selesai ”. Lalu ia bangkit dari tempat tidurnya dan segera menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu’, lalu ia salat.

Pukul 06.05 pagi
Selesai salat, jiwa hening-pun tidur kembali. Habis…badan ini lelah dan capek seharian kemarin, karena mikirin umat” keluh jiwa hening dengan perasaan bangga. Sukses follow Up…...

Pukul 08.45
Ups…Tersentak bangun dan jiwa hening-pun melirik jam disampingnya sambil berucap dalam hati. “Wah….. sudah terlambat nih..jam 08.30-kan harus ngisi mentoring”. Dengan tergesa-gesa ia bangun dan segera melangkah ke kamar mandi. Namun hendak dikata, kehendaknya untuk cepat ternyata harus tertunda, karena kamar mandi dirumah kostnya cuman satu, harus ngantri lagi. Fulan/fulanah…cepat dikit dong ana mo buruan nih udah telat ”teriak jiwa hening sambil mengedor pintu kamar mandi”. Kok lama amat sih” gerutu jiwa hening sambil melihat jam tangannya. Syukur alhamdulillah, 5 menit kemudian fulan-fulanah keluar dari kamar mandi.

Pukul 08.50
Dengan secepat kilat jiwa hening keluar kamar mandi dan ternyata ia lupa menggosok gigi apalagi sarapan pagi langsung ia menyambar pakaian, mengenakannya, lalu meraih tasnya yang apa adanya, kemudian berlari menuju tempat pemberhentian labi-labi.

Pukul 10.15
“Alhamdulillah, sukses juga ku ingisi mentoring hari ini, walaupun adik-adik sebagian udah pada pulang dan sedikit gondok karena aku telambat. Namun jalan juga materinya ”Seringainya penuh bangga tanpa beban.

Pukul 11.00
Si jiwa hening- pun masuk kuliah, walaupun “agak” telat 30 menit. Tatapan heran dosen tak dihiraukan. Tanpa rasa bersalah jiwa hening pun melangkah kedalam ruangan kemudian duduk di posisi yang strategis- paling belakang (posisi tidur)

Pukul 12.00
Heh…heh….. bangun, udah jam 12, kuliahnya udah selesai”. Tersentak bangun si jiwa hening ketika merasa bahunya digoncang-goncang oleh teman sebangkunya. Masih dalam kondisi yang labil masih teringat dalam benaknya bahwa tadi ketika dosennya sedangkan mengajar kuliah, matanya nggak bisa diajak kompak hingga tertidur. “ Habis salat tahajjud ya…tadi malam, Luar biasa, kamu kok sanggup ya, salat malam sampai demikian lama”, tanya dan tebak teman jiwa hening menyangka kalau si jiwa hening ngantuk karena habis qiyamu lail tadi malam. Ahh…..biasa aja tuh.. turut membenarkan ucapan temannya. Padahal sukses tidur malam !

Pukul 12.15
“Ana pikir, lebih baik kegiatan yang kita adakan itu, harus seperti ini…. bla…bla..bla” pendapat jiwa hening ketika rapat membahas tentang suatu kegiatan. Ha…ha…ha… terdengar suara tawa yang dominan dalam rapat itu, ternyata ada kata-kata kocak yang jiwa hening lontarkan dengan maksud “mencari” perhatian dalam forum rapat itu.

Pukul 14.00
“Mo kemana antum kita masih ada rapat nih…sambungan yang tadi” terang temannya kepada jiwa hening yang tengah mengambil tasnya siap berangkat pergi. Afwan ana ada acara “penting” pukul 2 ini ‘jawab jiwa hening sambil melangkah pergi.

Pukul 14.30
Alhamdulillah, sampe juga di rumah…..Sambil terbayang nikmatnya makan siang dengan segelas air dingin pake’ sirup lagi, yang barusan dibelinya ketika pulang ia pun masuk.. Likum..”salam singkat jiwa hening ketika masuk rumah. fulan….udah nyampe rantangannya atau belum ? teriak jiwa hening kepada temannya sekamar yang padahal jelas-jelas sedang makan. Udah…..teriak temannya agak kesal.
Ikannya mana?…..kerupuknya kok sedikit…….fulan….nasinya kok keras……..weh..sayurnya enggak ada rasa..hambar.”keluh kesah, protes dan lampiasan kekesalan jiwa hening sambil menampilkan raut muka yang nggak enak kepada si fulan yang duduk disampingnya. Namun berkat segelas air sirup mampu menghapuskan kekesalannya tadi, sukses juga ia makan siang sambil menggreuep…eeeek dimulutnya dan memegangi perutnya yang “agak” kelihatan berisi. Alhamdulillah….syukurnya sambil tergeletak di tempat tidurnya.

Pukul 16.00 waktu Ashar
Samar-samar terdengar suara orang yang seolah-olah lagi berteriak dengan ucapan-ucapan yang tidak dimengertinya. Ohh… itu suara azan rupanya “ ucap jiwa hening dalam hati. Lalu ia beranjak bangun dan pergi ke Mushalla. Salat. Selesai salat, jiwa hening pun pulang. Heh…heh.. bangun, udah qamat tuh. Apa kamu enggak pergi salat ashar” tegur fulan yang sudah bersiap pergi salat ashar. Antara sadar tidak sadar mulut jiwa hening berucap” ana udah salat tadi” Salat apaan..dari tadi tidur, mimpi nkali “ ucap fulan sambil menggoyang-goyangkan badan jiwa hening. Ups…jiwa hening-pun tersentak bangun, sambil terduduk
keheranan dan bertanya-tanya dalam hati ia-pun bangkit dan mengikuti langkah fulan ke Mushalla.

Pukul 16. 45
Syukur tadi kamu bangunin….kalo tidak sukses tadi ana ditipu setan lewat mimpi”ucap jiwa hening kepada fulan sambil siap-siap untuk mandi.

Pukul 17.20
Dengan mengendarai sepeda motor teman se kostnya jiwa hening-pun keluar dari rumah untuk menghadiri rapat penting di suatu tempat yang agak jauh dipinggiran kota.

1 komentar:

Fitria Larasati mengatakan...

syukran ustadz, ngena banget...