Minggu, 06 Februari 2011

Ikhwanul Muslimin siap berdialog

Ahad, 06 Februari 2011, 11:05 WIB



REPUBLIKA.CO.ID,KAIR0 - Presiden Hosni Mubarak menolak mundur karena masih memiliki cukup dukungan. Kelompok oposisi terbesar dan paling berpengaruh di Mesir, Ikhwanul Muslimin, menyatakan siap terlibat dalam dialog dengan pemerintah untuk mengakhiri krisis politik yang melanda negeri itu.

Ikhwanul Muslimin sebelumnya menolak terlibat dalam negosiasi antara pemerintah dan kelompok-kelompok oposisi. Namun, seorang juru bicara organisasi itu mengatakan kelompok yang secara resmi dilarang hidup di Mesir itu telah mengubah keputusan.

"Kami memutuskan untuk terlibat dalam dialog untuk mengetahui keseriusan pemerintah dalam menanggapi dan memenuhi tuntutan rakyat," kata sang juru bicara seperti dikutip kantor berita Reuters.

Ikhwanul Muslimin juga menegaskan pembicaraan dengan pemerintah itu akan berlangsung pada Ahad (6/2) ini. Juru bicara itu menambahkan tujuan lain pembicaraan itu adalah mengakhiri campur tangan asing atau regional dalam situasi politik ini.

Sudah hampir dua pekan Mesir dilanda aksi unjuk rasa yang diwarnai bentrok antar kubu penentang dan pendukung Presiden Hosni Mubarak. Sejauh ini Mubarak masih enggan memenuhi tuntutan pengunjuk rasa untuk mundur.

Mubarak menuduh Ikhwanul Muslimin berada di belakang krisis politik Mesir. Mubarak mengatakan organisasi itu akan memanfaatkan situasi jika dia mengundurkan diri. Karena itu, Mubarak menegaskan bahwa dia akan mundur dari dunia politik saat pemilu digelar pada September mendatang.
Red: Didi Purwadi
Sumber: bbc.co.uk

Tidak ada komentar: