1/20/2011 04:37:00 PM | Posted by abdullah
Maraknya tindakan membakar diri yang dilakukan beberapa pemuda di beberapa Negara muslim sebagai protes kepada pemerintahnya atas kesulitan hidup yang mereka hadapi, mengundang DR. Yusuf Qardhawi angkat bicara.
Syekh Qardhawi yang juga Ketua Persatuan Ulama Islam Internasional melalui rilis pribadinya yang dikirim ke berbagai Koran Arab berkata, "Aku serukan kepada para pemuda Arab dan kaum muslimin di Mesir, Aljazair, Muritania dan lainnya yang hendak membakar diri mereka karena kemarahan yang sedang mereka alami atau keputusasaan terhadap masa depan mereka… Wahai para pemuda yang merdeka, "Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya tidak berputus asa dari rahmat Allah kecuali orang-orang kafir." Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan, setelah malam berlalu ada fajar menyingsing, gelapnya malam yang pekat hanyalah sekian jam yang mengantarkan fajar.
Beliau tambahkan, "Wahai para pemuda, peliharalah hidup kalian, sesungguhnya hidup kalian adalah nikmat Allah yang wajib disyukuri. Jangan bakar diri kalian, karena sesungguhnya yang wajib 'dibakar' adalah para diktator zalim. Bersabarlah, berjuanglah dan bersatulah, karena sesungguhnya setelah hari ini ada esok, dan hari esok bagi yang melihatnya adalah dekat."
"Kita memiliki berbagai sarana yang cukup untuk melawan kezaliman dan penindasan, tanpa harus membakar diri. Perkara yang halal sudah cukup untuk meninggalkan yang haram."
Syekh Qardhawi mengisyaratkan pula ada kesalahpahaman dalam pembicaraannya tentang pemuda Tunisia Muhamma Albu Azizi, yang tindakannya membakar diri menyulut revolusi Tunisia kemarin dan menggulingkan Presiden Zainal Abidin bin Ali, kemudian diikuti tindakan sejumlah pemuda di beberapa Negara Arab lainnya yang berusaha melakukan bunuh diri dengan cara membakar diri, seperti terjadi di Mesir dan Aljazair.
Beliau menambahkan, "Saya tidak menulis satu fatwa pun dalam masalah ini. Akan tetapi yang saya lakukan adalah memberikan komentar di acara yang saya isi 'Asy-Sari'ah wal Hayat (Syariah dan kehidupan)' di TV Aljazeera. Di situ saya sampaikan bahwa saya mohon kepada Allah Taala dan berharap kepada-Nya semoga memaafkan pemuda tersebut serta mengampuni perbuatannya karena bertentangan dengan syariat yang telah melarang tindakan bunuh diri sebagaimana firman AllahTa'ala, "Janganlah kalian bunuh diri kalian, sesungguhnya Allah Maha kasih terhadap kalian."
Beliau menambahkan, "Saya serukan kepada saudara saya di Tunisia dan kaum muslimin seluruhnya untuk berdoa kepada Allah Ta'ala bersama saya dan memohonkan ampunan untuk pemuda tersebut yang ketika itu berada dalam kondisi jiwa yang mendidih, sehingga tidak dapat mengendalikan dirinya dan kehendaknya secara bebas. Kondisinya mirip seperti orang yang sedang murka yang ucapan talaqnya tidak dianggap "Tidak ada talaq dalam keadaan marah besar."
Syekh Qardhawi mengingatkan sebuah kaidah yang penting, yaitu bahwa hukum setelah terjadinya sebuah perbuatan salah, berbeda dengan sebelum terjadinya perbuatan salah. Sebelum terjadinya perbuatan salah yang dituntut adalah sikap keras untuk mencegahnya agar tidak terjadi. Adapun jika kekeliruan tersebut telah terjadi, maka kita berusaha meringankannya selama dimungkinkan.
Beliau juga berkata, "Saya disini mewajibkan para penguasa bertanya terhadap dirinya sendiri, "Apa yang mendorong pemuda tersebut membakar dirinya, dan apa yang telah mereka usahakan sebagai solusi atas problemnya?"
(Msl)
http://www.islamedia.web.id/2011/01/syekh-qardhawi-kepada-para-pemuda.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar