Senin, 31 Januari 2011

Revolusi Mesir, Berkah Buat Tahanan Palestina

1/31/2011 03:18:00 PM | Posted by WASTUPAL


Islamedia - Sejumlah warga Palestina yang ditahan di penjara Abu Jabil, Mesir, Ahad (30/1), berhasil tiba di Jalur Gaza, setelah bebas dari penjara otoritas Husni Mubarak dengan dibantu warga warga Mesir.
Seperti dikutip The Palestinian Information Center, sebanyak 5 warga Palestina yang ditahan pihak otoritas Mesir sudah tiba di Jalur Gaza bersamaan dengan gelombang aksi demo yang melanda Mesir sejak pekan kemarin.

Hassan Yusuf Wasyah, adalah yang pertama tiba di Gaza pada Ahad (30/1), setelah mendekam selama 3 tahun di penjara Mesir, dengan penuh penderitaan dan penyiksaan yang dilakukan oleh pihak keamanan Mesir. Dia mengatakan bahwa semua tahanan Palestina di penjara Abu Zabil telah keluar dari sana. Menurut keterangan, semua tahanan Palestina di penjara Abu Zabil berhasil bebas setelah sejumlah komite rakyat Mesir menyerbu tempat tersebut dan membebaskan semua tahanan yang ada di sana setelah bersitegang dengan pengelola penjara.
Wasyah juga mengungkapkan bahwa sejumlah tahanan politik Mesir dibunuh di dalam penjara oleh tembakan senjata api dari keamanan Mesir. Dia sendiri mengalami hari-hari menakutkan karena penderitaan dan penyiksaan selama 3 tahun di penjara Mesir. Namun dia bersyukur akhirnya bisa bebas menyusul aksi rakyat yang terjadi di Mesir.
Keberkahan juga dirasakan oleh warga Palestina lain yang berhasil bebas dari penjara Mesir dan tiba di Jalur Gaza. “Alhamdulillah aku kembali berada bersama keluargaku, setelah berhasil membebaskan diri dari penjara laknat penuh penyiksaan dan penderitaan,” ungkap Mu’tashim Qauqa, seorang warga Palestina yang dipenjarakan pemerintahan Mesir.
Qauqa mengatakan, “Sebelumnya aku tidak percaya, aku yang dulunya tinggal di kamp pengungsi Syati (di Jalur Gaza) bersama keluarga dan tetanggaku, bisa ditangkap pemerintah Mesir dan mendekam selama tujuh tahun di sana, dengan berbagai tuduhan yang dibuat-buat.”
Mu’tashim mengatakan, “Aku ditangkap saat berangkat menuju Mesir dari Gaza. Aku dituding termasuk anggota gerakan Hamas. Sebuah gerakan yang terlarang bagi rezim Mesir. Kemudian aku divonis hukuman penjara selama 10 tahun.” Dia menambahkan, “Sebelumnya aku tidak tahu apa tuduhan yang diarahkan padaku. Namun akhirnya aku tahu, aku dipenjara karena terlibat gerakan yang dilarang di Mesir.”
Mu’tashim menceritakan bahwa dirinya mendapatkan perlakuan sangat buruk di dalam penjara. “Mereka menempatkanku di penjara isolasi yang tak bisa digambarkan bagaimana kondisinya, karena begitu buruknya kondisi penjara. Aku dapat bebas dari penjara tersebut menyusul terjadinya revolusi di Mesir. Sejumlah kelompok pemuda menjebol dinding penjara Abu Zabil dan alhamdulillah aku bisa keluar bersama tahanan (Palestina) lainya.” Menurutnya, sejumlah tahanan yang keluar bersamanya, mengaku pernah ditempatkan di ruang isolasi. Sebagian mereka sudah mendekam selama delapan tahun, seperti dari gerakan Jihad Islam dan Hamas. Sebagian lagi divonis selama 10 tahun. (pic/was)

Tidak ada komentar: