Sabtu, 28 Januari 2017

Prioritas Amal, Antara Jihad Qital dan Ibadah


Suatu hari Imam Abdullah bin Mubarak Rahimahullah seorang abid, alim, wara', faqih plus mujahid "menyindir"-melalui syair,  sahabatnya Imam Fudhail bin 'Iyadh Rahimahullah seorang abid,  alim, wara', faqih yang hanya fokus utk beribadah,  dan tidak ikut berjihad..

ياعابدَ الحرمينِ لوْ أبصرتنـاَ لَعَلِمتَ أنَّك فَي العِبَادَة ِ تَلْعَبُمنْ كانَ يخضبُ جيدهُ بدموعِه فَنُحورُنَا بِدِمَائنَـا تَتَخَضَّـبُأوْ كانَ يُتعبُ خيلهُ في باطـلِ فخيولُنا يومَ الصبيحة ِ تَتعـبُريحُ العَبِيرِ لَكُمْ وَنَحنُ عَبِيرُنَا رهجُ السنابِكِوالغبارُ الأطيبُولقدْ أتانَا مـنْ مقـالِ نَبينَـا قَولٌ صَحِيحٌ صَادِقٌ لا يَكْذِبُلا يَستَوي غُبَارُ خَيِل الله فِـي أنْفِ امرِىء وَدُخَانُ نَارٍ تَلْهَبُهَذَا كَتَابُ الله يَنْطِـق بَيْنَنَـا لَيْسَ الشَّهِيدُ بِمَيِّتٍ لاَ يَكْـذب

"ُWahai Abid Haramain jika kau perhatikan kami, Kau akan mengetahui sesungguhnya kau hanya bermain main dengan ibadah mu ...

Anda hanya mengalirkan air mata dipipinya, Maka leher leher kami pula mengalir darah....

Ataupun orang yang meletihkan kuda nya kepada kebatilan, Maka kuda kuda kami telah pun letih diwaktu pagi (dalam sengitnya perang)...

Bauan yang wangi bagi kalian, Namun wangian kami ialah kepulan debu yang diterbangkan kaki-kaki kuda...

Sesungguhnya telah datang kewajiban jihad kepada kami dari sabda nabi...

Perkataan yang betul benar dan tiada dusta..

Tidak sama antara debu kuda Allah pada hidung seseorang dengan asap api neraka yang menyala-nyalaInilah kitab Allah yang bertutur antara kita....

Bukannya dusta bila orang yang syahid itu tidak mati...

Syair di atas ditulis oleh Abdullah ibnu Al-Mubarak dalam suratnya, yang ditujukan kepada Fudlail bin 'Iyadl (seorang imam ahli zuhud, ahli ibadah dizamannya).

Bukan bertujuan untuk mencela atau pun menghina, tapi semata-mata mengingatkan untuk kepentingan FASTABIQUL KHAIRAAT.

Dan memang Fudlail sendiri juga mengakui apa yang telah ditulis Ibnu Mubarak adalah bukanlah salah adanya. Terbukti Fudlail langsung menitikkan air mata usai membacanya seraya berkata,"Engkau benar Ibnu Al-Mubarak, demi Allah, engkau benar."

Bahkan Al-Fudhail bin ‘Iyadh Rahimahullah memberi kesaksian -seraya bersumpah dalam perkataannya-, “Demi pemilik Ka’bah, kedua mataku belum pernah melihat orang yang semisal dengan Ibnu al-Mubarak."

Ibrah:
Imam Abdullah bin Mubarak telah mengajarkan kita bhw prioritas amal tergantung kebutuhan dan waktunya..

Ketika waktu dan kebutuhan saat ini adalah berjihad, maka amalan lain mesti ditangguhkan dan diprioritaskan amalan jihad tsb.

Jikapun tidak mungkin utk ditangguhkan atau ditinggalkan maka dapat dilakukan pensiasatan/pengaturan/manajemen saja...

Bukan utk dikhawatirkan, apalagi ditakutkan hingga mesti ditolak  amalan jihad tsb.

Imam Abdullah bin Mubarak tidak pernah melarang shabatnya Imam Fudhail bin 'Iyadh utk beribadah..krn beliau sendiri dikenal sbg seorang 'Abid/Ahli Ibadah...Tapi bliau hanya mengingatkan sahabatnya utk ikut berjihad krn umat membutuhkan SDM berjihad saat itu.

Maka perhatikan dan manfaatkan momen amal prioritas yg sekarang atau akan dihadapi seoptimal mungkin.,.karena ia tidak akan lama dan akan berlalu..

Tidak ada komentar: