Kamis, 30 Mei 2013

Kisah Seorang Dosen PTN: "Andai PKS ada di zaman saya muda, saya pastikan saya adalah kadernya."

Ditengah sesi kuliah seorang mahasiswa (M) bertanya pada seorang dosen (D) sekaligus ketua sebuah perguruan tinggi….

M : bagaimana pendapat bapak tentang partai yg bawa2 agama padahal korupsi sama maen perempuan?!?
D : jika yg anda maksud itu PKS, cukup bagi saya memiliki anak-anak dan menantu yang sholih dan sholihat, yang saya tau PKS yang turun tangan membina mereka sejak SD hingga hari ini. Korupsi?? saya memang bukan kadernya, tapi sy tau bahwa cucu sayapun punya celengan PKS, pernah saya tanya itu untuk apa?? ini buat dakwah, katanya. Doyan maen perempuan ?? bagaimana bisa ada fitnah main perempuan. Anak sy pacaran aja ogah. Kalo mau nikah tinggal bilang sama PKS, di urusin itu..
M : ya, itu mungkin anak bapak, tapikan bisa aja pak pemimpinnya gak begitu??
D : Anda ingat teori kependidikan?? sebagai guru ketika bicara dengan hati maka akan sampai ke hati? dan jika hanya bicara dengan lisan dia hanya sampai ke telinga?? Lalu saya harus bilang apa ketika melihat pidato Anis Matta semua anak sy menangis, bahkan takbir merekapun sampai di hati saya yg bukan kader…
M : Yang di TV itu bagaimana pak??
D : Mari melihat dan mendengar dengan hati. Mau berharap dengan partai yg mana lagi? Andai PKS ada di zaman saya muda seperti anda, saya pastikan sy adalah kadernya.. sayang PKS tidak ada di zaman saya..


***
Dibalik dinding mata ini berkaca-kaca mendengar dialog tersebut. Kerja-kerja itu hasilnya nyata saudara-saudarku…..
( dari seorang dosen PTN di Jakarta )
Sumber: PKS Piyungan

Tidak ada komentar: