Sabtu, 16 Februari 2013

Jiwa-jiwa Tsabat 2: Refleksi keteguhan Para Pejuang Islam dari Masa ke-Masa


Oleh : Rly #AsoeSurga

Jasad dan ruh menyatu memikul beban perjuangan
Tak terdengar sedikitpun keluh kesah dan rutukan didada mereka
Takkan putus harapan walau penghalang seribu lapis dihadapan
Dengan bermodalkan semangat dan cita-cita besar melangit tinggi
Tuk meraih kemenangan atau menemui kesyahidan

Wahai ikhwah marilah kita dengarkan kalimat tsabat dari Baginda Rasulullah Saw berikut :
Wahai paman...Sungguh seandainya mereka meletakkan matahari disebelah kanan tanganku dan bulan disebelah kiriku agar aku menghentikan da’wah ini, maka pasti tidak akan kulakukan, sampai da’wah ini menang atau aku mati karenanya...

Juga wahai ikhwah dengarkanlah kalimat tsabat dari Imam Ahmad bin Hambal berikut :
Wahai sahabatku, Sungguh seandainya aku mengeluarkan sebuah kalimat saja untuk mengakui bahwa Al Qur’an itu makhluk, maka niscaya pasti manusia-manusia diluar sel ini akan menjadikannya menjadi sebuah fatwa..!!!

Kalimat tsabat Syaikhul Islam Al Imam Ibnu Taimiyah :
Wahai murid-muridku....Sungguh taman surga itu ada didalam hatiku ini. Jikalau aku dipenjara maka saat itu momen aku untuk berkhalwat kepada-Nya dan jika aku diusir maka itu momen aku untuk rihlah, serta jika aku dibunuh maka itu sebagai anugerah syahid dijalan-Nya...

Kalimat tsabat Asy Syahid Sayid Quthb :
Wahai Tuan hakim yang mulia.. Sungguh telunjuk yang setiap harinya diangkat untuk men-Tauhid-kan Allah Swt takkan pernah tunduk tuk menuliskan kalimat-kalimat mendukung kezaliman...!!!

Dan kalimat tsabat Al Ustadz Dr. Abdul Aziz Ar Rantisi :
Hari ini tangan-tangan kita memegang senjata didunia, esok ruh kita berangkulan disurga..!!!
Serta masih banyak lagi kalimat-kalimat tsabat lainnya............

Jasad dan ruh menyatu memikul beban perjuangan
Tak terdengar sedikitpun keluh, kesah dan rutukan didada mereka
Takkan putus harapan walau penghalang seribu lapis dihadapan
Dengan bermodalkan semangat dan cita-cita besar melangit tinggi
Tuk meraih kemenangan atau menemui kesyahidan

Wahai Rasul, sesungguhnya aku sejak saat ini telah memeluk Islam dan telah mengikrarkannya dihadapanmu, oleh karena itu wahai Rasul izinkanlah aku untuk mengucapkan kesyahadatan ini dihadapan kaum musyrikin !!!

Jasad dan ruh menyatu memikul beban perjuangan
Tak terdengar sedikitpun keluh, kesah dan rutukan didada mereka
Takkan putus harapan walau penghalang seribu lapis dihadapan
Dengan bermodalkan semangat dan cita-cita besar
Tuk meraih kemenangan atau menemui kesyahidan


Wahai Rasul...sesungguhnya anak-anakku tidak mengizinkan aku untuk berjihad bersamamu karena mereka khawatir dengan keadaanku-kaki yang pincang. Namun ketahuilah wahai Rasul...Sungguh aku menginginkan masuk surga dengan sambil membawa kakiku yang pincang ini...!!

Jasad dan ruh menyatu memikul beban perjuangan
Tak terdengar sedikitpun keluh, kesah dan rutukan didada mereka
Takkan putus harapan walau penghalang seribu lapis dihadapan
Dengan bermodalkan semangat dan cita-cita besar melangit tinggi
Tuk meraih kemenangan atau menemui kesyahidan


Bagh..bagh....seandainya aku harus menunggu habisnya kurma ini dahulu hingga maju kemedan perang, maka merugilah aku.......
Maka tanpa menunggu waktu yang kian cepat memotong laksana pedang
Seakan bidadari tlah berada dihadapan sambil melambaikan tangan indahnya menyeru dan memanggil tak pernah usai.
Melompatlah sang jiwa tsabat menjemput kemuliaan sambil mengayunkan kilabat-kilabat cahaya pedangnya yang tlah banyak memenggal kegelapan kemusyrikan, tak peduli nyawanya-pun akhirnya menjadi taruhan. Allahu akbar...!!!!


Jasad dan ruh menyatu memikul beban perjuangan
Tak terdengar sedikitpun keluh, kesah dan rutukan didada mereka
Takkan putus harapan walau penghalang seribu lapis dihadapan
Dengan bermodalkan semangat dan cita-cita besar melangit tinggi
Tuk meraih kemenangan atau menemui kesyahidan


Ranjang empuk plus ditemani istri salehah saat sepasang pengantin baru merengkuh kebahagiaan, ternyata tak mampu menghalanginya menyahut seruan panggilan kebahagiaan abadi yang diidamkannya sejak lama.
Menyeruaklah ruh yang tsabat dan menggelora dengan tekad jujurnya bergabung bersama barisan kafilah jihad menjemput cita-cita impian. Dan....Subhanallah.....terlihatlah jasad sucinya tergeletak tanpa nyawa itu basah kuyup layaknya baru dimandikan, ya..benar, ternyata memang jasad suci itu tlah dimandikan oleh para malaikat yang suci bermaksud untuk membersihkan tubuh suci tersebut dari hadast besar pasca berhubungan dengan istrinya, tutur sang maksum-Rasulullah Saw

Jasad- jasad dan ruh-ruh itu tlah menyatu padu harmonis
Terpancar cahaya pesona dari fisik dan lisan mereka
Siap sedia menjadi tiang-tiang pengalir sumber cahaya keseantero bumi
Seakan tak peduli tatapan sipit sindiran, kata-kata pedas menghinakan, tangan-tangan dingin terkepal, propaganda bersahut-sahutan
Namun yang hanya ada dibenaknya selamanya adalah meraih kemenangan atau menemui kesyahidan !!!!!!

Bukti Nyata realisasi tsabat, Bumi Aceh :
Sungguh.... Sekaranglah saatnya kita harus kembali pulang . Tatkala hari ini keadaan daerah kita tidak kondusif, maka sesungguhnya masyarakat membutuhkan para penerang semangat hidup mereka, mereka pasti haus akan nasehat-nasehat ruhani, terutama kepedulian dan perhatian para ulama mereka. Dan sungguh jika suatu saat nanti keadaan menjadi aman maka masyarakat tentu tidak membutuhkan kita lagi (baca Ulama)..!!! (Al Ustadz Andisal Putra Faisal Ali, Lc Rahimahullah-meninggal ketika tsunami Aceh, saat dibujuk agar beliau menangguhkan kepulangannya oleh saudara-saudaranya yang kuliah di Al Azhar Kairo Mesir saat kepulangan beliau ke Banda Aceh tahun 2000)
Sabtu, 19 Agustus 2005
Saat Jaga malam