Selasa, 18 Oktober 2011

Bekal Taqwa

Setiap kali Rasulullah SAW. melepas tentara Islam yang akan perang berhadapan dengan tentara kafir setiap kali itu pula pesan pertama yang beliau sampaikan adalah wasiat taqwa ittaqulloh (takutlah kalian pada Allah), sehingga menjadi sunnah yang diikuti oleh para sahabat. Khalifah Umar bin Khatthab ketika melepas pasukan yang dipimpin oleh Saad bin Abi Waqqash untuk menghadapi kekuatan Persia di Qodisiah Iraq pun berwasiat diawali dengan perintah untuk bertaqwa, “Bertaqwalah kalian kepada Allah! Aku tidak khawatir pada jumlah kalian yang sedikit manakala berhadapan dengan mereka yang jumlahnya jauh lebih banyak, perlengkapan senjata kalian yang jauh di bawah perlengkapan senjata mereka, dana kalian yang tidak memadai dibandingkan dengan dana yang mereka miliki, tapi yang paling kukhawatirkan dan kutakuti …. . adalah kalian berbuat maksiat kepada Allah seperti mereka, karena dengan demikian kalian tidak memiliki kelebihan apa –apa…… ’’  
Berbagai futuhat (kemenangan) yang diraih oleh kaum muslimin sepanjang sejarah bukan karena jumlah tentara dan dana kaum muslimin lebih banyak atau karena persenjataannya lebih canggih(sekalipun semua itu juga sangat dibutuhkan) melainkan lebih karena keunggulan ma’nawiyah, ruhiyah dan kualitas ketaqwaan kepada Allah SWT. Bekal taqwa dengan taqarrub ilallah sangat besar pengaruhnya bagi kader dan jamaah dalam mengemban tugas yang berat, juga untuk menghadapi berbagai ancaman, tantangan dan rintangan sehingga pada akhirnya meraih kemenangan. Generasi terbaik umat ini (as-salaf as-shalih) dikenal dengan panggilan; ruhbanun billail fursanun binnahar, (menjadi rahib di malam hari karena berada di mihrab menghadap Allah dengan khusyu dan di waktu siang menjadi penunggang kuda alias mujahid yang berada di medan perang dengan gagah berani). Di malam hari mereka sujud di atas sajadah yang basah dengan air mata karena menangis mengingat dosa dan takut neraka kemudian di siang harinya mereka berada di atas punggung kuda dan di bawah kilatan pedang. Tidak ada pilihan lain bagi mereka kecuali falah atau syahadah (menang atau mati syahid). 
Ikhwah dan akhwat fillah 
Shalat sunnah terutama qiamullail adalah bekal para dai, oleh karena itu Allah sempat mewajibkan qiyamulail kepada Rasulullah dan para sahabat di Mekah di saat awal mereka mendapat tugas dakwah dengan tantangan, ancaman dan rintangan yang begitu berat sebagai mana perintah-Nya di awal surat al-Muzammil. Qiyamullail menjadi ciri orang-orang yang bertaqwa terutama bagi para kader dakwah dan perjuangan; mereka sedikit tidur di malam hari (karena beribadah kepada Allah), [Azzariyat:17]. Para dai harus dapat menjadikan shalat sebagai bekal dalam menjalankan tugas dan menghadapi berbagai ancaman(al-Baqoroh:45). Rasulullah setiap kali menghadapi kesulitan segera melakukan shalat karena dengan shalat itu akan segera lahir ketenangan, ketenteraman dan keteguhan hati serta keyakinan di hati beliau bahwa pertolongan Allah akan segera tiba. Agar dapat menghadapi kondisi sulit atau di saat-saat kita membutuhkan pertolongan Allah, kita dianjurkan untuk bertaqarrub kepadanya, seperti shalat istikharah, shalat hajat, shalat istisqo, shalat gerhana dan shalat-shalat yang lainnya. Ikhwah dan akhwat fillah Tilawatul qur’an mutlak merupakan kebutuhan para dai, karena shalat dan tilawah merupakan satu paket yang tidak bisa dipisahkan; warottilil qur’ana tartila (dan bacalah Qur’an dengan tartil). Dalam kondisi apapun kader dakwah tidak boleh luput dari membaca al-Qur’an misalnya dengan dalih tidak sempat karena terlalu sibuk dlsb(lihat QS. Al-Muzammil:20). Dan sudah menjadi sunnah hasanah ketika kaum muslimin sedang menghadapi musuh di medan perang dianjurkan memperbanyak membaca ayat-ayat al-Qur’an terutama surat al-Anfal . Dengan al-Qur’an Allah akan mengangkat suatu kaum dan merendahkan kaum yang lain. Ikhwah dan akhwat fillah Shaum sunnah adalah perisai bagi para aktivis dakwah dan benteng bagi bangunan jama’ah; as-shaumu junnah (puasa itu perisai). Dengan berpuasa, kader akan mampu melawan dan mengalahkan musuh yang ada di dalam dirinya yaitu hawa nafsu serta mampu juga menghadapi dan mengalahkan musuh eksternal. Tidaklah heran jika kemenangan-kemenangan besar dalam sejarah Islam itu terjadi di bulan Ramadhan di saat tentara Islam sedang berpuasa. Pertolongan Allah semakin dekat dan bukankah doa pun akan dikabulkan di saat kita sedang puasa; doa orang yang sedang berpuasa tidak akan pernah ditolak, pasti dikabulkan. Sebagai contoh ketika masyararakat di musim kemarau sangat berhajatkan air hujan dengan usaha melaksanakan shalat istisqo(meminta hujan), maka dianjurkan berpuasa sunnah tiga hari agar kebutuhan terhadap air terpenuhi dengan segera diturunkannya hujan. Demikian halnya pula dengan hajat-hajat besar yang lainnya kita dianjurkan melakukan puasa sunnah seperti shaum Senin- Kamis dan Ayamul biidh agar cita-cita kita tercapai. Ikhwah dan akhwat fillah Dzikrullah, taubat, istighfar dan doa kesemuanya adalah energi dan vitamin yang dapat menyehatkan dan menguatkan kader dalam menjalankan tugas, mengemban amanah serta menghadapi kesulitan dalam berjuang menegakkan dinul Islam; ingatlah pada-Ku, pasti Aku akan mengingatmu [QS. al-Baqoroh:152] mohonlah ampunan kepada Rabbmu, sesungguhnya Allah Maha pengampun, dan Ia akan menurunkan hujan yang deras kepadamu dari langit dan memberikan kepadamu harta dan anak dan menjadikan buat kamu kebun yang banyak dan menjadikan buat kamu sungai yang banyak [QS. Nuh:10-12] bermohonlah kepada-Ku pasti Aku akan memenuhi permohonanmu. (QS. Ghofir:60] jika kamu meminta, mintalah kepada Allah dan jika kamu memohon perlindungan bermohonlah kepada Allah. [HR . Bukhari] doa adalah senjata orang yang beriman. [HR. Abu Daud] Ikhwah dan Akhwat fillah Perjalanan dakwah ini sangat panjang dan tantangannya pun sangat berat, oleh karenanya kita membutuhkan bekal yang sangat banyak pula. Maka jadikanlah taqwa sebagai bekal utama dan mari kita tingkatkan ketaqwaan kita dengan upaya taqarrub ilallah melalui ibadah-ibadah sunnah. Selamat berjuang! dan raih kemenangan dengan usaha maksimal kita semua sambil senantiasa mengharapkan dan menantikan pertolongan Allah! Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahil Hamd

Tidak ada komentar: