2/19/2011 04:56:00 PM | Posted by islamedia
Islamedia - Setelah 30 tahun tidak khutbah Jumat di Mesir, Jumat kemarin (18/02), Dr. Yusuf Al-Qaradhawi kembali menjadi khatib Jumat di Maidan Tahrir, dalam rangka merayakan turunnya Mubarak di hari Jumat, sekaligus untuk terus menuntut dipenuhinya tuntutan revolusi yang belum dipenuhi sepenuhnya oleh militer yang memegang pemerintah Mesir setelah lengsernya Mubarak.
Jumat kemarin dinamakan dengan Jum'ah Lin-Nasr, atau Jumat untuk Kemenangan. Para revolusioner kembali menggerakkan jutaan manusia untuk berkumpul di Maidan Tahrir. Sementara di Iskandariyah, ratusan ribu orang juga merayakan Jumat Kemenangan ini.
Dalam khutbah Jumatnya, Dr. Yusuf Al-Qaradhawi perpesan pada sekitar 2 juta jamaah di Maidan Tahrir, agar mereka menjaga hasil revolusi. Jangan sampai hasil revolusi "dicuri" oleh pihak yang tidak menginginkan kebaikan masyarakat Mesir.
Dalam khutbah ini Dr. Yusuf Al-Qaradhawi menceritakan kisah penyihir Fir'aun dalam Al-Quran yang awalnya membela Fir'aun, tapi setelah itu berbalik menentang Fir'aun.
Dr. Yusuf juga mengatakan, "Allah mengubah Mesir dengan para pemuda revolusi, di mana rasa takut telah dicabut dari diri mereka. Sehingga mereka tidak takut lagi pada Fir'aun, Haman, Keamanan Negara, Keledai, Kuda, dan lainnya, sehingga Allah mewujudkan kemenangan bagi mereka."
Dr. Yusuf Al-Qaradhawi menekankan, bahwa revolusi belum selesai, tapi justru baru mulai. Revolusi akan terus berlanjut hingga rakyat Mesir membangun Mesir yang baru.
Khutbah Dr. Yusuf Al-Qaradhawi ini menyihir para jamaah yang hadir di Maidan Tahrir. Tidak hanya umat Islam, seorang Kristen bernama Shubhi yang hadir juga mengatakan, bahwa dirinya dan anak-anaknya sangat senang dengan khutbah yang disampaikan oleh Dr. Yusuf Al-Qaradhawi yang menyihir.
Dalam doa khutbah Dr. Yusuf Al-Qaradhawi juga mendoakan agar Al-Aqsha dibebaskan dari jajahan Zionis Yahudi, dan para jamaah pun mengaminkannya. (myj/alj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar