1/16/2011 02:22:00 PM | Posted by Muhammad Syarief
Islamedia - Ketua Persatuan Ulama Dunia, Syeikh Dr. Yusuf al-Qardhowi dalam wawancaranya dengan stasiun TV Al Jazeera, Sabtu sore (16/1), kemarin, memberikan ucapan selamatnya kepada rakyat Tunisia, yang telah berhasil menurunkan Thogut; mantan Presiden Tunisia, Zainal Abidin bin Ali, yang secara tidak langsung juga menghapuskan sistem pemerintahan tiraninya.
Dalam wawancara itu Syeikh Qardhowi mengatakan, "Saya memberikan tahniah kepada rakyat Tunisia, yang telah berhasil menurunkan Thogut sebagai berhala terbesar beserta berhala lainnya layaknya Latta dan Uzza." Dirinya berharap agar rakyat Tunisia nantinya mampu mencegah lahirnya kembali sistem pemerintahan tirani serupa.
Dr. Qardhowi kemudian menambahkan, bahwa dirinya menolak upaya pemerintahan sementara Tunisia, yang dialihkan ke mantan PM. Tunisia di masa pemerintahan Zainal Abidin, Muhammad al-Ghunusyi untuk membentuk pemerintahan baru di Tunisia. Dirinya bertanya-tanya, "Bagaimana mungkin, al-Ghunusyi bisa diberikan tanggungjawab membentuk pemerintahan, sedangkan ia sendiri merupakan bagian dari pemerintahan tirani sebelumnya?!"
Sebagaimana diberitakan, bahwa Presiden Tunisia Sementara, Muhammad Fuad al-Mubaza', memberikan tanggungjawab pembentukan pemerintahan bersatu ke mantan PM Tunisia, Muhammad al-Ghunusyi. Ini kebijakan pertama yang diberikan Mubaza', setelah dirinya diambil sumpahnya sebagai Presiden Sementara Tunisia.
Dalam keterangannya setelah dilantik, Mubaza' mengatakan bahwa ia berjanji akan memberikan keleluasaan kepada partai politik yang ada untuk turut berpartisipasi dalam pemerintahan sementara.
Namun demikian, Syeikh Qordhowi meminta agar pemerintah yang terbentuk bukanlah diisi oleh orang-orang Pemerintah sebelumnya. Dirinya berharap, agar para cendikiawan Tunisia yang berada di luar negeri untuk segera kembali ke tanah kelahirannya, begitu juga dengan para cendikiawan yang dipenjara oleh pemerintahan Ben Ali agar mereka bisa segera dibebaskan. (msy/itd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar