Sabtu, 22 Januari 2011

Liqo (mantan) Preman

Diposkan oleh admin di 13.52

by: abuhasan surhim
--
Bagi yang pernah membaca tulisan "Wajah Lain PKS" di blog ini pasti sudah kenal dengan sosok Apriyanto atau yang akrab dipanggil mas Ndut. Mantan preman ini awal bersentuhan dengan PKS lewat teman-teman kerjanya di sebuah percetakan di Piyungan.

"Awalnya teman-teman tidak ada yang mengajak saya untuk sholat. Kalau istirahat siang, saya biasa nongkrong di warung, makan, udut (merokok), lalu tiduran. Kalau teman-teman PKS (teman kerjanya) begitu jam istirahat mereka langsung ke masjid untuk sholat jamaah," tutur mas Ndut malam itu.

"Namun setelah beberapa pekan, ketika saya kemudian diajak untuk ikut sholat, alhamdulillah akhirnya saya tergerak untuk sholat bersama-sama mereka," lanjutnya.

"Sekarang, kalau terdengar adzan saya langsung ke masjid/mushola untuk sholat berjamaah. Karena kalau sholat sendirian malah saya ndak bisa, karena saya belum tahu bacaan-bacaan sholat, kalo sholat jamaah jadi makmum kan yang penting ngikut saja," cerita mas Ndut dihadapan rekan-rekan "barunya" yang melingkar duduk bersila.

Malam itu, Jumat (7/1/11), untuk pertama kalinya mas Ndut mengikuti Liqo (halaqoh) bersama teman-teman barunya hasil rekruetmen PKS Piyungan pada event Liga Futsal Liqo yang diselenggarakan tepat tahun baru 2011. Dan agenda awal liqo malam itu adalah ta'aruf, semua bercerita tentang kehidupan dan latar belakangnya.

Terpancar dari raut wajah mereka semangat untuk memperbaiki diri, terlihat kuat kemauan mereka untuk menjadi lebih baik.

"Sampai rumah nanti jam berapa nich, mas Ndut?", tanya Pak Sulis (suaminya Bu Titi Banyakan) yang juga baru malam itu ikut yang namanya liqo (walaupun udah lama didorong-dorong oleh istrinya yang sudah terlebih dahulu ikut liqo).

"Perjalanan sekitar 40 menit," balas mas Ndut yang rumahnya di daerah Gunung Kidul sekira 30 km dari Piyungan tempat dia ikut Liqo.

"Nanti istri gak marah pulang larut malam?," kali ini mas Agus menimpali.

"Ya, memang pertama kali saya keluar rumah diluar jam kerja istri saya sangat curiga. Jangan-jangan balik ke dunia hitam lagi. Maklum lah, terlanjur dicap seperti itu. Pas kemarin tahun baru saya bilang ke istri mau ikut kegiatan PKS (liga futsal), istri awalnya juga ndak percaya. Ah, paling mau hura-hura tahun baru, pikirnya. Tapi, begitu pak Sunar membuat tulisan tentang saya di blog PKS Piyungan ("Wajah Lain PKS"), saya kemudian mengajak istri ke warnet untuk saya tunjukan tulisan itu sebagai bukti kalau saya tidak bohong. Alhamdulillah, sekarang istri sudah percaya sama saya, kalau saya ada kegiatan diluar kerja insya Allah itu kegiatan yang baik-baik. Seperti malam ini, saya juga sudah bilang ke istri, nanti habis kerja tidak pulang dulu tapi mau ngaji sama PKS, pulang mungkin jam sebelas malam sampai rumah," panjang lebar mas Ndut bercerita.

....

"Wah, aku sekarang punya teman-teman yang asyik. Ternyata ngaji sama PKS tidak menakutkan," cerita mas Ndut kepada akh Sunardi (Kabid Kepemudaan PKS Piyungan) yang telah mengajaknya untuk ikut liqo. Awalnya mas Ndut tidak mau karena takut terlalu berat bagi dia. Disuruh ini, tidak boleh itu, dll.

"Ikut dulu aja, nanti liat sendiri seperti apa pengajiannya. Kalau nanti merasa berat, besok gak ikut lagi juga gak apa-apa," bujuk akh Sunardi saat itu.

Alhamdulillah, sudah dua kali pertemuan liqo mas Ndut ikuti. Beliau tampak enjoy dengan "dunia barunya", terlebih habis liqo kegiatan disambung dengan futsal yang makin menambah keakraban dengan teman-teman liqonya.

Semoga kami semua diberi keistiqomahan di jalan ini.

---
*posted by: pkspiyungan.blogspot.com

Tidak ada komentar: