Kamis, 07 Juli 2011

Muktamar Persaudaraan Muslimah Resmi di Buka Mursyid Am IM

7/04/2011 09:07:00 PM | Posted by islamedia
Islamedia - Mursyid Am Ikhwanul Muslimin, Dr. Muhammad Badi, berkenan membuka muktamar pertama Persaudaraan Muslimah (Akhwat Muslimat), salah satu organisasi wanita islam terbesar yang ada Mesir. Muktamar yang digelar sejak tanggal 2 Juli 2011 ini juga dihadiri tokoh dan pengurus Ikhwanul Muslimin, diantaranya: Prof. Jum'ah Amin, Dr. Mahmud Izzat, Ir. Khairat Syathir (wk. Mursyid Am), Dr. Mahmud Hussein (Sekjen Ikhwan), Dr. Mahmud Gazlan (Anggota Maktab Irsyad), Dr. Muhyidin Hamid (Anggota Maktab Irsyad), dan ratusan pejabat struktural dan non struktural ikhwan lainnya.

Dalam sambutannya Mursyid Am mengatakan, bahwa tidak ada dapat memungkiri peran para wanita dalam menyukseskan revolusi yang baru lalu. Disamping sebagai seorang aktifis dakwah, para wanita memiliki peran yang amat besar dalam kehidupan rumah tangga. Begitu banyak wanita yang telah menciptakan sejarah. Nama mereka terukir dalam berbagai perjuangan. Banyak orang belajar dari para wanita tentang bagaimana caranya melawan kezaliman para thagut. Mereka telah bahu membahu dengan para lelaki secara bersama-sama.

Dalam pidatonya, Mursyid Am juga menjelaskan peran serta para akhawat pada unjuk rasa di medan Tahrir sejak hari pertama yang pada akhirnya menciptakan revolusi mesir. Sebagian dari mereka ada yang telah menjadi syahidah. Sebagian dari mereka telah melepaskan anak-anak mereka sebagai syuhada revolusi.

Revolusi dan kemenangan para kaum reformis merupakan nikmat Allah yang besar yang diberikan pada beberapa bulan yang lalu. Allah telah memberikan kebebasan kepada rakyat Mesir dari kezaliman seorang penguasa. Kini kebebasan itu telah kembali. Oleh karenanya, tidak boleh bagi siapapun juga yang menghalangi rakyat mesir untuk berkontribusi.

Pada kesempatan tersebut Mursyid Am mengucapkan rasa terima kasihnya kepada para ummahat yang telah mengikhlaskan dirinya karena telah kehilangan anak-anak mereka dalam revolusi mesir kemarin. Mereka tetap hidup dan mendapatkan rizki dari Tuhan mereka.

Setelah kesuksesan dan keberhasilan revolusi yang lalu, kini peran muslimah masih tetap dibutuhkan, bahkan pengorbanan yang lebih besar sangat diharapkan. Oleh karenanya, bagi para akhowat harus senantiasa menghiasi dirinya dengan kesabaran dalam menghadapi tantangan. Keberadaan mereka untuk tetap bersama-sama dengan para ikwan masih terus dibutuhkan. terutama dalam menciptakan dan membentuk genarasi idaman yang akan datang.

Mendidik anak untuk memiliki rasa izzah dan kemuliaan adalah sebuah keharusan. Pembentukkan anak-anak yang berakhlak dan memiliki kemuliaan adalah tugas para lelaki dan wanita, muslim maupun masehi, liberal maupun muslim. Kebangkitan Mesir adalah tanggungjawab bersama agar memiliki masa depan yang lebih cerah
Menyanyikan lagu kebangsaan Mesir dan Hyme Ikhwan
Nampak dijajaran depan para qiyadah ikhwanul Muslimin (dari kiri; Gazlan, Izzat, Jum'ah, Badi, Syathir, dan Mahmud Hussein)
Khairat Syatir sedang memberikan pandangan tentang keakhwatan


Tokoh dan Pengurus Akhawat Muslimah dan para tamu undangan

Tidak ada komentar: