Akhbar Ikhwan
22/11/2011 | 25 Dhul-Hijjah 1432 H | 70 views
Oleh: Abu Ghozzah
al-ikhwan.net – Cairo, Demonstrasi terus berlangsung sebagai lanjutan dari tragedi Tahrir yang menelan korban jiwa sebanyak 35 orang, 22/11/2011. Dan di waktu yang sama, Dewan Tinggi Militer mengajak dialog semua unsur kekuatan politik untuk keluar dari kekacauan setelah Isham Syaraf mengajukan pengunduran dirinya.
Koresponden Al-Jazeera menyebutkan bahwa sedikitnya dua orang demonstran tewas dan lebih dari 60 orang luka-luka dalam bentrokan antara demonstran dengan aparat di daerah Isma’iliyah. Sebagaimana juga bentrokan terjadi di Asyut yang mengakibatkan 19 orang luka-luka.
Sedangkan di Alexandria, bentrokan terus terjadi antara para demonstran dengan aparat selama tiga hari berturut-turut sampai hari senin kemarin. Aparat kepolisian dan tentara militer berkali-kali menembakkan peluru ke atas sebagai peringatan untuk membubarkan demonstran. Dan pihak keamanan Alexandria membantah pihaknya menggunakan peluru timah untuk menghadapi para demonstran.
Di Port Sa’id, ratusan orang berdemo di hadapan kantor kepolisian dan bersiap-siap untuk bergabung dalam demo satu juta yang diserukan oleh kelompok-kelompok revolusi dan para pemuda Mesir dengan nama “Demo Satu Juta untuk menyelamatkan Negeri”
Dewan Tinggi Militer mengajak dialog seluruh unsur politik yang ada dan menghimbau seluruh masyarakat untuk tenang dan mampu mengendalikan diri sehingga tercipta stabilitas yang membantu proses perbaikan politik demi semangat demokrasi yang akan menempatkan Mesir di posisi yang layak di antara bangsa-bangsa. Sebelum Dewan Tinggi Militer menyerukan berdialog, sumber dari Militer menyebutkan bahwa pihaknya tengah mencari Perdana Menteri yang baru menyikapi pengunduran diri Isham Syaraf.
Krisis dan Pengunduran Diri
Salah satu nara sumber menenginformasikan kepada koresponden Al-Jazeera bahwa jikalau pengunduran Pemerintahan Isham Syaraf di terima, hal itu berarti pengunduran jadwal Pemilu parlemen yang rencananya akan dilangsungkan hari Senin mendatang.
Akan tetapi, pada detik-detik sebelum pengunduran dirinya, Isham Syaraf menegaskan bahwa pemilu tetap akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati. Dan hal ini juga yang dinyatakan oleh Dewan Tinggi Militer dan Komisi Pemilihan Umum.
Pemerintahan Isham Syaraf bersikeras mengajukan pengunduran dirinya walaupun kekacauan di Cairo dan di kota-kota lainnya terus semakin meluas. Seperti di Alexandria dan Suezz yang selama tiga hari menelan korban jiwa sebanyak 35 orang dan sekitar 2000 orang luka-luka.
Milyuniyyah Selasa
Pernyataan Isham Syaraf tentang pengunduran dirinya tidak membuat tenang masa yang ada di Tahrir. Mereka bahkan menyiapkan untuk demo Milyuniyyah hari ini, Selasa, dengan nama : “Milyuniyyah untuk menyelamatkan Negara”. Dari waktu ke waktu, Jumlah demonstran semakin bertambah. Mereka menganggap pengunduran Isham Syaraf belum cukup dan bukan utama.
Sikap Ikhwanul Muslimin
Jama’ah Ikhwanul Muslimin menggambarkan kondisi yang terjadi dengan “kejahatan dibalik kejahatan yang menyembunyikan keinginan terselubung yang dilakukan dengan upaya menghantam orang-orang yang murni berjuang di setiap tempatnya dan menyibukkan mereka serta menciptakan kekacauan dan menyebarkan rasa takut di kalangan masyarakat.
IM menuntut Dewan Tinggi Militer untuk segera menghentikan pembunuhan dan penindasan terhadap para demonstran dan menarik mundur seluruh pasukan di setiap tempat dan mengeluarkan jadwal resmi terkait perpindahan kekuasaan kepada sipil.
Juru bicara resmi IM, Mahmud Gazlan membantah pihaknya ikut serta dalam demo milyuniyyah di Tahrir. Berbeda dengan pimpinan Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP), Muhammad Baltaji, ia mengatakan bahwa dirinya mendukung penuh demonstrasi tersebut yang akan mengembalikan nilai-nilai revolusi. Beliau menganggap perlunya unsur-unsur politik membentuk pemerintahan yang memiliki kekuasaan dan tidak tunduk pada kepentingan apapun. Ia juga mengajak untuk membentuk lembaga/tim investigasi atas tindakan kekerasan dan pembunuhan terhadap para demonstran dan tetap menjalankan jadwal pemilu seperti yang telah disepakati bersama.
Secara resmi, Partai Kebebasan dan Keadilan menyatakan tidak akan ikut serta dalam demonstrasi Milyuniyyah hari ini. [ay]
22/11/2011 | 25 Dhul-Hijjah 1432 H | 70 views
Oleh: Abu Ghozzah
Dialog Semua Kekuatan Politik Mesir untuk Pemilu Damai dan Pemerintahan Sipil
al-ikhwan.net – Cairo, Demonstrasi terus berlangsung sebagai lanjutan dari tragedi Tahrir yang menelan korban jiwa sebanyak 35 orang, 22/11/2011. Dan di waktu yang sama, Dewan Tinggi Militer mengajak dialog semua unsur kekuatan politik untuk keluar dari kekacauan setelah Isham Syaraf mengajukan pengunduran dirinya.
Koresponden Al-Jazeera menyebutkan bahwa sedikitnya dua orang demonstran tewas dan lebih dari 60 orang luka-luka dalam bentrokan antara demonstran dengan aparat di daerah Isma’iliyah. Sebagaimana juga bentrokan terjadi di Asyut yang mengakibatkan 19 orang luka-luka.
Sedangkan di Alexandria, bentrokan terus terjadi antara para demonstran dengan aparat selama tiga hari berturut-turut sampai hari senin kemarin. Aparat kepolisian dan tentara militer berkali-kali menembakkan peluru ke atas sebagai peringatan untuk membubarkan demonstran. Dan pihak keamanan Alexandria membantah pihaknya menggunakan peluru timah untuk menghadapi para demonstran.
Di Port Sa’id, ratusan orang berdemo di hadapan kantor kepolisian dan bersiap-siap untuk bergabung dalam demo satu juta yang diserukan oleh kelompok-kelompok revolusi dan para pemuda Mesir dengan nama “Demo Satu Juta untuk menyelamatkan Negeri”
Dewan Tinggi Militer mengajak dialog seluruh unsur politik yang ada dan menghimbau seluruh masyarakat untuk tenang dan mampu mengendalikan diri sehingga tercipta stabilitas yang membantu proses perbaikan politik demi semangat demokrasi yang akan menempatkan Mesir di posisi yang layak di antara bangsa-bangsa. Sebelum Dewan Tinggi Militer menyerukan berdialog, sumber dari Militer menyebutkan bahwa pihaknya tengah mencari Perdana Menteri yang baru menyikapi pengunduran diri Isham Syaraf.
Krisis dan Pengunduran Diri
Salah satu nara sumber menenginformasikan kepada koresponden Al-Jazeera bahwa jikalau pengunduran Pemerintahan Isham Syaraf di terima, hal itu berarti pengunduran jadwal Pemilu parlemen yang rencananya akan dilangsungkan hari Senin mendatang.
Akan tetapi, pada detik-detik sebelum pengunduran dirinya, Isham Syaraf menegaskan bahwa pemilu tetap akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati. Dan hal ini juga yang dinyatakan oleh Dewan Tinggi Militer dan Komisi Pemilihan Umum.
Pemerintahan Isham Syaraf bersikeras mengajukan pengunduran dirinya walaupun kekacauan di Cairo dan di kota-kota lainnya terus semakin meluas. Seperti di Alexandria dan Suezz yang selama tiga hari menelan korban jiwa sebanyak 35 orang dan sekitar 2000 orang luka-luka.
Milyuniyyah Selasa
Pernyataan Isham Syaraf tentang pengunduran dirinya tidak membuat tenang masa yang ada di Tahrir. Mereka bahkan menyiapkan untuk demo Milyuniyyah hari ini, Selasa, dengan nama : “Milyuniyyah untuk menyelamatkan Negara”. Dari waktu ke waktu, Jumlah demonstran semakin bertambah. Mereka menganggap pengunduran Isham Syaraf belum cukup dan bukan utama.
Sikap Ikhwanul Muslimin
Jama’ah Ikhwanul Muslimin menggambarkan kondisi yang terjadi dengan “kejahatan dibalik kejahatan yang menyembunyikan keinginan terselubung yang dilakukan dengan upaya menghantam orang-orang yang murni berjuang di setiap tempatnya dan menyibukkan mereka serta menciptakan kekacauan dan menyebarkan rasa takut di kalangan masyarakat.
IM menuntut Dewan Tinggi Militer untuk segera menghentikan pembunuhan dan penindasan terhadap para demonstran dan menarik mundur seluruh pasukan di setiap tempat dan mengeluarkan jadwal resmi terkait perpindahan kekuasaan kepada sipil.
Juru bicara resmi IM, Mahmud Gazlan membantah pihaknya ikut serta dalam demo milyuniyyah di Tahrir. Berbeda dengan pimpinan Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP), Muhammad Baltaji, ia mengatakan bahwa dirinya mendukung penuh demonstrasi tersebut yang akan mengembalikan nilai-nilai revolusi. Beliau menganggap perlunya unsur-unsur politik membentuk pemerintahan yang memiliki kekuasaan dan tidak tunduk pada kepentingan apapun. Ia juga mengajak untuk membentuk lembaga/tim investigasi atas tindakan kekerasan dan pembunuhan terhadap para demonstran dan tetap menjalankan jadwal pemilu seperti yang telah disepakati bersama.
Secara resmi, Partai Kebebasan dan Keadilan menyatakan tidak akan ikut serta dalam demonstrasi Milyuniyyah hari ini. [ay]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar